26 Mei 2024
“Nduk, Nek Kowe Bener Ojo Wedi”
Hubungan anak perempuan dan ayah sangatlah khusus. Ayah adalah simbol otoritas berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dari luar rumah yang dibawa masuk ke dalam rumah dan diajarkan kepada keluarganya. Pesan ayah untuk tidak takut menyatakan kebenaran, adalah kekuatan bagi seorang anak perempuan. Persis seperti pesan Bung Hatta 1957: “Pangkal segala pendidikan karakter adalah tjinta kebenaran, dan berani mengatakan salah dalam menghadapi sesuatu yang tidak benar”. Dukungan ayah bagaikan perisai dan kekuatan sepanjang hayat, terutama bila memutuskan memilih karier yang berat dan banyak tantangan, termasuk menjadi ilmuwan. Beratnya tantangannya terutama karena berbagai kebijakan yang tidak mendukung berkembangnya budaya akademik dan kebabasan akademik –ruh para ilmuwan.
Tugas ilmuwan memproduksi ilmu pengetahuan agar bisa merespon kebutuhan masyarakat yang berubah cepat, membutuhkan kemauan untuk bersikap terbuka terhadap pendekatan interdisiplin dan transdisiplin. Begitulah kecenderungan ilmu pengetahuan dunia saat ini. Artinya ilmuwan harus terus membaca buku, mengikuti perkembangan baru. Bila tidak, ia dapat digantikan oleh algoritma. Kemampuan menguasai meta metodologi adalah juga suatu keharusan. Bagaimanapun metodologi adalah jalan untuk mendapatkan data yang valid dan berkualitas untuk dapat membangun argumentasi merespon berbagai peristiwa dalam masyarakat. Argumentasi berdasarkan data berbasis bukti sangat dibutuhkan untuk melahirkan perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat dan bangsa ke depan. Ikuti obrolan lintas disiplin Damayanti Buchori dengan Sulistyowati Irianto mengenai kerja keras, keadilan dan hidup jujur melalui podcast di Spotify.
Leave a comment