2 Juni 2024
“Tak ada alasan untuk tidak membaca buku“
Melalui dialog antara Melani Budianta dan Linda Hoemar Abidin, kita diajak melihat proses membangun literasi kritis. Kisah masa kecil seorang yang kelak menjadi dosen di bidang sastra, ternyata bermula dari perpustakaan keluarga — dan “tradisi” di rumah untuk saling menghadiahi buku dan karya kreatif. Linda menggali cara-cara Melani sebagai seorang pengajar untuk terus menerus belajar bersama mahasiswanya dalam mengolah subjektifitas dan pengalaman hidup dalam memaknai sastra dan kehidupan. Momen-momen kritis dalam kehidupan pribadi maupun dalam perjalanan bangsa — salah satunya kekerasan terhadap perempuan Tionghoa di tahun 1998 — menjadi tonggak dalam perkembangan intelektual Melani, untuk menjadi intelektual dan aktifis kemanusiaan.
Leave a comment