25 Agustus 2024
“Membangun pengetahuan sebagai panggilan kemanusiaan”
Seri podcast Terbitlah Terang kali ini mengangkat isu pengetahuan dan pendidikan sebagai bagian dari kehidupan individu maupun kehidupan berbangsa. Di tengah ramainya pembicaraan tentang obral gelar akademik, episode pertama dari seri ini mengangkat makna dan hakekat intelektualitas. Apakah pengetahuan hanya milik segelintir elit, yang memakainya untuk gengsi belaka — atau panggilan untuk membangun pengetahuan bagi semua?
Berangkat dari pengertian umum tentang intelektual dengan berbagai asosiasinya, Dami memantik diskusi dengan bertanya: apa arti menjadi intelektual? Bagi Melani, intelektual adalah seorang yang selalu berpikir kritis. Menjadi intelektual berarti terus mempertanyakan kemapanan dari akumulasi pengetahuan tersebut. Menyambung soal kritis terhadap diri sendiri, Linda menggarisbawahi sosok intelektual sebagai orang yang mampu mendengarkan orang lain. Menurut Linda, semua orang punya bakat sebagai intelektual. Nana meyakini bahwa seorang intelektual bertanggung jawab untuk menggali, dan membangun pengetahuan dari kepingan-kepingan ilmu dari berbagai bidang. Seorang intelektual tidak menghimpun pengetahuan untuk diri sendiri. Ia akan berupaya membagikan pencarian kebenaran ini kepada masyarakat luas. Bertolak dari pengalamannya, Sulis merasakan bahwa intelektual selalu resah melihat ketidak benaran dan ketidak adilan, yang mendorongnya untuk melakukan perubahan. Ia pun mempertanyakan apakah pengetahuan itu bebas nilai?
Mengapa harus membicarakan semua ini? Apa urgensinya?
Yuk dengarkan podcast Terbitlah Terang!
Ikuti perkembangan Terbitlah Terang melalui Instagram: @terbitlahterang.id dan kanal YouTube TerbitlahTerangID: https://youtube.com/@terbitlahterangid untuk memperluas wawasan dan ruang bertukar pikiran!
Untuk tahu lebih banyak, mari melumbung untuk saling belajar melalui Blog Terbitlah Terang. Kunjungi: https://terbitlahterang.id/
TerbitlahTerang #Melumbung
Damayanti Buchori – pakar ilmu serangga dan ekologi evolusi, Melani Budianta – pakar sastra, dan kajian budaya, Sulistyowati Irianto – pakar Antropologi Hukum, serta gender dan hukum, Premana W. Premadi – pakar astrofisika, dan Linda Hoemar Abidin – praktisi seni dan pakar manajemen seni, berbincang lintas disiplin tentang berbagai aspek kehidupan untuk menemani generasi muda menyiapkan diri agar sanggup dan bersemangat untuk membawa bangsa Indonesia ke masa depan yang gemilang.
Leave a comment